Minggu, 09 Februari 2014

RANGKUMAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK 3



RANGKUMAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK 3
1.      Beberapa contoh kasus bentuk kesalahan dalam penggunaan kimputer :
a.             Kasus CyberCrime
Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua orang mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp. 372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer.
Salah satu operator telepon terbesar di Korea Selatan, KT Telecom menderita kerugian besar. Mereka mendapati terdapat 8.7 juta data konsumen milik perusahaan berhasil dicuri oleh para hacker. Dan, hacker-hacker tersebut pun berhasil menjual data tersebut seharga 880 ribu USD atau sekitar 7.9 miliar rupiah. KT Telecom sendiri memiliki lebih dari 16 juta pelanggan di Korea Selatan.
c.          Kejahatan Cracking
Cracking adalah kegiatan membobol suatu sistem komputer dengan tujuan menggambil. sedangkan orang yang melakukan cracking disebut cracker. Cracker biasanya mencoba masuk ke dalam suatu sistem komputer tanpa ijin (authorisasi), individu ini biasanya berniat jahat/buruk, sebagai kebalikan dari 'hacker', dan biasanya mencari keuntungan dalam memasuki suatu sistem.
          Contoh kasus Cracking
Beberapa contoh tindakan cracker yang dianggap merugikan pengguna Internet lainnya antara lain adalah dilumpuhkannya beberapa saat situs Yahoo.com, eBay.com, Amazon.com, Buy.com, ZDNet.com, CNN.com, eTrade.com dam MSN.com karena serangan bertubi-tubi dari cracker dengan teknik Distributed Denial of Service (DDoS). Serangan yang dilancarkan pada bulan Februari 2000 tersebut sempat melambatkan trafik Internet dunia sebesar 26 persen. Kemudian kasus lain semisal dicurinya 55 ribu data kartu kredit dari situs CreditCards.com. Data tersebut kemudian ditayangkan di situs lain cracker pencurinya setelah dia gagal memeras sejumlah USD 100 ribu dari situs yang nahas tersebut.
d.      Penyebaran Virus .
Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia . Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
e.       Penyalahgunaan internal contohnya manipulasi dokumen atau data keuangan.
2.      Proses pengendalian komputer terdapat 3 bagian yaitu :
1.      Pemeriksaan pencegahan
2.      Pemeriksaan detektif
3.      Pemeriksaan koreksi

Contoh dari pengendalian yaitu :
a.       Pengendalian Logis
·            pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut
b.      Pengendalian Fisik
·            berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan
c.       Pengendalian Operasional
·            Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
d.      Pengendalian Lingkungan
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
a.       Kebakaran atau panas yang berlebihan
b.      Banjir
c.       Gempa bumi
d.      Badai angin
e.       Perang

·            Misalanya menempatkan server pada tempat yang terhindar dari ancaman alam seperti Banjir.
3.      Pengertian prosedur audit yaitu
  • Menurut Arens dan Loebbecke, prosedur audit adalah langkah-langkah terinci yang biasanya dicatat dalam bentuk petunjuk-petunjuk dalam mengumpulkan satu jenis bukti audit yang harus diperoleh pada waktu tertentu selama proses audit.
  • Dengan kata lain prosedur audit adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan perbukti audit.
  • Prosedur audit harus diungkapkan secara jelas agar anggota tim audit mengerti apa yang harus dilakukan.

4.      Terdapat Standar Audit Internal IIA (Institute of Internal Audit) yang menjadi area lingkup kegiatan audit internal di mana menetapkan 5 standar mengenai  tanggung jawab auditor internal yaitu:
a.             Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas  informasi opersional dan keuangan serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi , diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
b.            Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku.
c.               Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi keberadaan aset tersebut.
d.              Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
e.             Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan mereka. 
Lingkup audit operasional merupakan bagian dari  jenis kegiatan audit internal atas suatu sistem informasi  yang sangatlah luas dan berhubungan dengan standar D dan E jika dibandingkan audit sistem informasi yang dibatasi pada pengendalian internal (Standar B dan C ) dan audit keuangan dibatasi pada output system (Standar A)
Audit operasional melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi yang memiliki teknik pengendalian yang dapat membantu manajemen dalam mengevaluasi efektivitas prosedur kegiatan dan internal control serta bentuk pemeriksaan yang paling luas dan memiliki cakupan pemeriksaan atas semua bidang fungsional. 
Ruang lingkup audit operasional meliputi semua aspek penting dari kegiatan manajemen antara lain kegiatan keuangan, produksi, personalia, pemasaran, dan aspek-aspek lain dari kegiatan operasional secara rinci.
Dapat disimpulkan ruang lingkup audit operasional mencakup pemeriksaan atas efisiensi, efektivitas dan produktivitas dalam pelaksanaan kegiatan yang meliputi seluruh aspek operasi.
No

AUDIT OPERASIONAL
1
Karakteristik
Menemukan penyebab kelemahan, menganalisis akibat, menenttukan perbaikan    program/aktivitas perusahaan.
2
Keluasan audit
Keseluruhan aspek manajemen baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
3
Tujuan Audit
Menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan selanjutnya dilakukan perbaikan à penghematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan.
4
Ruang Lingkup
Keseluruhan fungsi manajemen dan unit terkait, mencapai seluruh aktivitas/program. Keluasan audit bergantung pada pengendalian manajemen perusahaan.
5
Dasar Yuridis
Berdasar kepedulian manajemen untuk memperbaiki program.

6
Pelaksana audit
   Audit Internal maupun eksternal à objektivitasnya?
7
Frekuensi Audit
Tidak ada ketentuan à kepedulian manajemen mencapai efektivitas dan efisien program.
8
Orientasi hasil Audit
Audit à perbaikan kinerja masa datang à anticipatory audit
9
Bentuk laporan
Komrehensip : kesimpulan audit, kesimpulan penting à rekomendasi à belum ada standar baku à laporan tergantung dari kemampuan auditor
10
Pengguna laporan
Pihak internal

Ruang Lingkup Audit Manajemen / audit operasional
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik funsi manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

a.       Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a.       Lingkup Pemasaran
b.      Strategi Pemasaran
c.       Organisasi Pemasaran
d.      Produktivitas Pemasaran
e.       Fungsi Pemasaran

b.      Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
a.       Perencanaan produksi
b.      Pengendalian kualitas (quality control)
c.       Produktivitas dan efisiensi
d.      Metode dan standar kerja
e.       Pemeliharaan peralatan
f.       Organisasi manajemen produksi dan operasi
g.      Plant and layout

c.       Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini mencakup :
a.       Perencanaan tenaga kerja
b.      Penerimaan karyawan
c.       Seleksi
d.      Orientasi dan penempatan
e.       Pelatihan dan pengembangan
f.       Penilaian kerja
g.      Pengembangan karir
h.      Sistem imbalan dan kompensasi
i.        Perlindungan karyawan
j.        Hubungan karyawan
k.      PHK

d.      Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
a.       Dukungan satuan pengolah data
b.      Perencanaan pengolahan data
c.       Organisasi pengolahan data
d.      Pengendalian pengolahan data

e.        Audit Manajemen Lingkungan
Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan audit ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya maupun tanggung jawab lingkungan eksternal.

f.                 Audit Sistem Manajemen Kualitas
Audit system kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standart yang ditetapkan.
g.                  Audit Manajemen Bidang Perpajakan
Audit perpajakan (Tax Preview) dapat membantu wajib pajak dengan melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
·         Apakah setiap transaksi mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik. Dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense)
·         Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang berlaku.
·         Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu.




1.      Tujuan Audit operasinal adalah sebagai berikut :
a.                Mengevaluasi kinerja
Menilai kinerja, kinerja dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan, standar-standar, dan sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh manajemen
b.               Mengidentifikasikan peluang / kesempatan untuk peningkatan dan
c.                Memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Pihak-pihak yang mungkin meminta dilakukannya audit operasional adalah manajemen dan pihak ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit tersebut.

2.      Cara melakukan audit operasional :
a.             Perencanaan  audit, yaitu  
·            masa pembuatan lingkup dan tujuan audit,
·            tinjauan awal atas sistem dilakukan dan
·            program audit sementara dipersiapkan.
b.            Pengumpulan bukti yang mencakup kegiatan-kegiatan:
·            Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
·            Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak
·            manajemen serta personil operasional
·            Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan operasional
·            Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional
·            Menguji akurasi informasi operasional
·            Menguji pengendalian.
c.             Pengevaluasian bukti yang telah ditemukan
d.            Mengkomunikasikan hasil audit seperti
·            Memformulasikan kesimpulan audit;
·            Membuat rekomendasi bagi pihak manajemen;
·            Mempersiapkan laporan audit;
·            Menyajikan hasil-hasil audit kepada pihak manajemen

Romney, Marshall B., 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar