Kamis, 30 Januari 2014

TUGAS Audit Dan Analisis Sistem informasi akuntansi





Rangkuman kelompok 1
Manajemen audit

manajemen audit merupakan suatu tindakan untuk meninjau ulang hasil perusahaan apakah berjalan dengan efektif dan efisien, serta memeriksa kekurangan dari perusahaan setelah itu memberikan rekomendasi untuk perbaikan kepada perusahaan tersebut.

Tujuan Audit
Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Titik berat audit manajemen diarahkan terutama pada berbagai objek audit yang sekiranya daapt diperbaiki di masa yang akan dating, di samping juga mencegah terjadinya berbagai kerugian.
kebijakan, standar, prosedur, dan pedoman audit menurut ISACA

Dalam melakukan audit, terdapat kebijakan, standar, prosedur, danpedoman audit yang ditetapkanoleh ISACA, yaitu :
-     Audit Chapter
o  Responsibility, Authority and Accountability
Definisidaritanggungjawab, otoritasdan accountability darifungsi audit SI lebihtepatbiladidokumentasikandalamsuatusuratperjanjian.
-     Independence
o  Professional Independence
Auditor harusbersikapindependendalamtingkahlakudantindakannya.
o  Organizational Relationship
Fungsi audit SI harusberadaindependendari area yang diaudituntukmencapaitujuanobjektivitasdarisuatu proses audit.
-     Professional Ethics and Standard
o  Code of Professional Ethics
Auditor SI harusmenghormatidanmenaatietikaprofesionaldari ISACA.
o  Due Professional Care
Standar auditing profesionalharusditerapkandalamsegalaaspekpekerjaan yang dilakukanoleh auditor SI.
-     Competence
o  Continuing professional education
Auditor SI harismemantainkompetensiteknilkalmelaluipendidikanlanjutprofesional
-     Planning
o  Audit planning
Auditor SI harus merencanakan perencanaan audit system untuk menempatkan tujuan audit dan untuk melengkapi standar profesional audit
-     Performance of Audit Work
o  Supervision
Staf dari audit SI harus tepat untuk dapat menjamin tujuandari audit dijalankan dan standar profesional auditing dapat terpenuhi
o  Evidence
Selama masa pekerjaan audit auditor SI harus mendapatkan bukti yang tepat, dapat di percaya, relevan dan berguna untuk mencapai tujuan objektif dari suatu audit
-     Reporting
o  Report Content and Form
Auditor SI harus menyediakan report dalam bentuk yang tepat pada saat penyelesaian tugas audit.Laporan audit berupa lingkup, tujuan, periode audit, dan lingkungan dimana audit dijalankan. Laporan audit harus mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi dalam jangka waktu audit. Laporan audit juga untuk memberikan rekomendasi dari layanan atau kualifikasi yang diberikan auditor terhadap tugas audit yang dijalankan.
-     Follows Up Activities
o  Follow Up
Auditor SI harus meminta dan mengevaluasi informasi yang sesuai dari penemuan yang terdahulu untuk mendefinisikan tindakan yang tepat yang harusdi implementasikan dalam waktu satu periode

Hubunngan :
Standar yang ditetapkan oleh ISACA harus diikuti oleh auditor. Pedoman memberikan bantuan tentang bagaimana auditor dapat menerapkan standar dalam berbagai penugasan audit. Prosedur memberikan contoh langkah-langkah auditor dapat mengikuti penugasan audit tertentu sehingga dapat menerapkan standar. Namun, IS auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menggunakan pedoman dan prosedur.






 Rangkuman kelompok 2


Analisis resiko

Analisis Risiko adalah suatu metode analisis yang meliputi faktor penilaian, karakterisasi, komunikasi, manajemen dan kebijakan yang berkaitan dengan risiko tersebut. Tahapan kegiatan analisis risiko antara lain meliputi: identifikasi hazard, proyeksi risiko, penilaian risiko, dan manajemen risiko.

Bracknel forest partnership (2008) dalam dokumen berjudul “Startegic Risk Management Report“,  menjelaskan proses analisis risiko, ialah sebagai berikut:[6]
  1. Pencatatan risiko (risk register)
  2. Penaksiran/analisis risiko (risk assessment)
  3. Potensi risiko
  4. Analisis risiko (risk analysis)
  5. Profil risiko (risk profile)
  6. Peluang (opportunity)
-        Pencatatan risiko (risk register), yaitu melakukan deskripsi dari risiko, penyebab, dampak dan konsekuensi dari risiko tersebut. Hasil dari tahapan ini adalah pengidentifikasian risiko (nama risiko, deskripsi, penyebab (cases), dampak, dan kontrol), area risiko (area, sub-area dan risiko).
-        Penaksiran/analisis risiko (risk assessment), yaitu  melakukan penaksiran risiko, sehingga akan diketahui level dari risiko, yang ada, dan harus dikurangi, sehingga akan menghasilkan risiko yang tersisa.
-        Potensi risiko, yaitu melakukan review secara periodik terhadap potensi risiko tersebut.
Analisis risiko (risk analysis), yaitu melakukan analisis terhadap risiko yang berhasil di register diawal proses. Terdapat tiga pendekatan dalam analisis risiko, yaitu [2]:
  • Metode analisis kualitatif (qualitative analysis method), yaitu  metode analisis risiko yang menggunakan tabulasi berdasarkan penilaian deskriptif (tinggi, sedang atau rendah).
  • Metode analisis kuantitatif (quantitative analysis method), yaitu  metode analisis risiko yang menggunakan angka numerik untuk menyatakan dampak dan probabilitas.
  • Metode analisis semi kuantitatif, yaitu metode analisis risiko yang menggunakan angka skala untuk tiap kategori kualitatif.
-   Profil risiko (risk profiles), yaitu menampilkan tingkatan risiko, dalam bentuk koordinat kecenderungan (likelihood) dan dampak (impact).
-   Peluang (opportunity), yaitu dalam proses pengelolaan risiko, terdapat peluang untuk melakukan improve dan pemeliharaan aset terhadap ancaman risiko.
Pada analisis risiko kuantitatif dan kualitatif, masing-masing memiliki tahapan. Secara umum tentang metode analisis risiko secara kuantitatif dan kualitatif

pendekatan kuantitatif, dilakukan dengan enam proses penting, meliputi:[7]
  1. Identifikasi nilai aset (asset value)
  2. Penentuan ancaman, kelemahan (vulnerability) dan dampak
  3. Perkiraan kecenderungan terjadi (likelihood of exploitation).
  4. Perhitungan Annual Loss Exposure (ALE)
  5. Peninjauan (survey) penggunaan kontrol dan biayanya
  6. Pelaksanaan project untuk implementasi kontrol
tahapan pada analisis risiko secara kualitatif, dalam sepuluh proses, meliputi: [8]
  1. Identifikasi batasan analisis (scope)
  2. Pembentukan tim.
  3. Identifikasi ancaman
  4. Prioritas ancaman berdasarkan aset
  5. Dampak kehilangan
  6. Rekapitulasi ancaman, dampak dan risiko
  7. Identifikasi kontrol dan pengamanan
  8. Analisis cost-benefit
  9. Level kontrol
  10. Sosialisasi hasil analisis
pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
Pentingnya Pengendalian Internal
      Menurut terbitan yang dikeluarkan AICPA pada tahun 1947, pengendalian internal sangat penting bagi suatu perusahaan karena faktor – faktor berikut ini :
-          Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis untuk mengendalikan operasi secara efektif
-          Pengujian dan penelaahan yang melekat dalam sistem pengendalian internal yang baik menyediakan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan
-          Tidak praktis bagi auditor untuk melakukan audit atas kebanyakan perusahaan dengan pembatasan biaya ekonomi tanpa menggantungkan pada sistem pengendalian internal klien
      Selanjutnya pada bulan Oktober 1987 atau 40 tahun kemudian sejak terbitan AICPA tahun 1947, National Commission on Fraundulent Financial Reporting ( Treadway Commission ) menekankan ulang pentingnya pengendalian internal dalam mengurangi kejadian pelaporan yang curang. Laporan terakhir komisi ini berisi hal – hal berikut :
-          Penekanan atas pentingnya mencegah pelaporan keuangan yang curang merupakan “suasana yang ditetapkan oleh manajemen puncak” yang mempengaruhi lingkungan perusahaan di mana pelaporan keuangan dibuat
-          Semua perusahaan publik harus memelihara pengendalian internal yang akan menyediakan keyakinan yang memadai bahwa pelaporan keuangan yang curang akan dicegah atau dideteksi lebih awal
-          Organisasi yang mensponsori commission harus bekerjasama dalam mengembangkan pedoman tambahan mengenai sistem pengendalian internal
      Sebagai kelanjutan dari penerbitan laporan commission, pada tahun 1988 ASB           ( Auditing Standards Board ) menerbitkan SAS 55, consideration of the internal control structure in a financial statement audit ( AU 319 ).SAS secara signifikan memperluas baik arti pengendalian internal maupun tanggung jawab auditor dalam memenuhi standar pekerjaan lapangan.

Konsep Pengendalian Internal
      Berdasarkan laporan COSO ( Committe of Sponsoring Organization ) di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa terdapat empat konsep fundamental dalam pengendalian internal. Konsep fundamental tersebut antara lain :
-          Pengendalian internal merupakan suatu proses.  Hal tersebut berarti pengendalian internal merupakan suatu alat untuk mencapai suatu akhir, bukan akhir itu sendiri. Pengendalian internal terdiri dari serangkaian tindakan yang meresap dan terintegrasi dengan, tidak ditambahkan ke dalam, infrastruktur suatu entitas
-          Pengendalian internal dilaksanakan oleh orang. Pengendalian internal bukan hanya suatu manual kebijakan dan formulir – formulir, tetapi orang pada berbagai tingkatan organisasi, termasuk dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya
-          Pengendalian internal dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak, kepada manajemen dan dewan direksi suatu entitas karena keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian internal dan perlunya untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif dari pengadaan pengendalian
-          Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori yang saling tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.



cara melakukan Audit

secara teknis :







Tidak ada komentar:

Posting Komentar