Senin, 24 Februari 2014

RANGKUMAN OUTSOURCING DAN VENDOR

Rangkuman kelompok 3

OUTSOURCING


Menurut Maurice Greaver pada bukunya Strategic Outsourcing, A Structured Approach to Outsourcing Decisions and Initiatives, Outsourcing (Alih Daya) adalah tindakan mengalihkan beberapa aktivitas perusahaan dan hak pengambilan keputusannya kepada pihak lain, dimana tindakan ini terikat dalam suatu kontrak kerjasama.
Apabila ditinjau dari aspek Teknologi Informasi, maka pengertian Outsourcing adalah pemberdayaan organisasi eksternal didalam menyediakan layanan teknologi informasi bagi organisasi internal (Chen & Perry, 2003)
Contoh layanan Teknologi Informasi yang paling sering di Outsourcing-kan yaitu Network, desktop, aplikasi serta web hosting.
Beberapa alasan mengapa banyak organisasi yang beralih memilih sistem outsource
Mengurangi berbagai biaya tetap dan biaya selama proyek berjalan (fixed and recurrent cost), seperti biaya mempersiapkan perangkat keras atau perangkat lunak untuk membangun sistem.
Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih memfokuskan diri pada kegiatan bisnis utamanya (core business), seperti melayani pelanggan, pemasaran, pembuatan desain produk baru, dan sebagainya.
PENGERTIAN VENDOR
Dalam Buku Kamus Komputer dan Teknologi Informasi yang di tulis oleh Jack Febrian, kata ‘vendor’ mempunyai pengertian sebagai penyalur suatu perangkat baik hardware maupun software.
Vendor juga sebuah lembaga, perorangan atau pihak ketiga yang menyediakan bahan, jasa, produk untuk diolah atau dijual kembali atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
 

Peranan vendor kaitannya dengan sistem informasi di suatu organisasi?
Administrative expert: Tugas administrative expert adalah menyediakan pelayanan yang terbaik melalui sistem yang efektif, tepat waktu dan akurat dalam setiap proses termasuk pembayaran karyawan, pencatatan jumlah karyawan yag masuk dan keluar, jumlah karyawan yang dipergunakan dan lain – lain.
Consultant: Sebagai konsultan vendor harus memberikan saran kepada pengguna supaya halhal yang akan dilakukan menjadi baik.
Competency expert : Untuk mengetahui kompetensi tenaga kerja yang diperlukan oleh oleh pengguna, vendor harus membicarakan hal tersebut dengan perusahaan pengguna sebab perusahaan penggunalah yang mengetahui kriteria pekerjaan yang dibutuhkan.
Culture Builder: Vendor harus mengetahui kultur dari perusahaan pengguna.
System Procedure Expert: Dalam hal ini vendor memberikan rincianrincian halhal yang akan dimasukkan dalam perjanjian sehingga perselisihan dikemudian hari bisa dihindari.
Bagaimana memilih kriteria yang layak dari suatu vendor?
Harga: Faktor harga memang penting untuk dipertimbangkan namun tidak berarti perusahaan harus memilih vendor yang paling murah sebab belum tentu yang murah tadi mempunyai kualitas yang baik.
Jangka waktu pembayaran: Faktor ini juga penting diperhatikan. Tidak semua vendor harus dibayar di muka. Kalau jumlah karyawan yang dipakai tidak terlalu banyak seharusnya jangka waktu pembayaran bisa fleksibel, tapi kalau jumlah yang disupply cukup banyak memang harus ada pembayaran di muka sebab resikonya sangat besar .
  
Kapasitas pelayanan: Kapasitas pelayanan menentukan harga. Semakin tinggi pelayanan yang diminta kepada vendor semakin tinggi pula harganya.
Variasi produk: Ada vendor yang menyediakan pekerja untuk semua jenis pekerjaan tapi ada juga yang berspesialisasi pada jenis pekerjaan tertentu misalnya call center, collection atau marketing saja.
Klien dan Mitranya: Yang dimaksud dengan Klien adalah perusahaan yang menggunakan jasa vendor tadi, apakah perusahaan yang bonafid atau perusahaan yang tidak dikenal. Kalau klien dari vendor tadi adalah perusahaan yag bonafid kemungkinana vendor tersebut juga bagus. Sedang yang dimaksud dengan Mitra adalah pengelola vendor tersebut apakah mempunyai kompetensi di bidang outsource atau hanya sekedar mempunyai uang banyak tetapi tidak memahami bisnis outsource.
 
http://indosdm.com/cara-memilih-vendor-outsourcing  

RANGKUMAN KELOMPOK 4

Tahapan-tahapan melakukan kontrak dengan vendor
-Memahami definisi
-Memahami pengaruh outsourcing
-Mengambil sebuah keputusan
-Kenalilah terlebih dahulu calon vendor
-Memahami isi kontrak
-Membangun hubungan kemitraan
-Membuat perencanaan komunikasi
Masa transisi proyek

-Perencanaan SDM yang akan terlibat
-Pelatihan terhadap SDM
-Melakukan penilaian untuk mengukur keberhasilan yang telah dicapai.
-Melakukan penghitungan konpensasi dan tagihan
-Melakukan penanganan masalah
-Melakukan evaluasi
 
Cara mengelola suatu kontrak dengan ve
ndor
Mendiskusikan dan memutuskan untuk memilih vendor dengan didasarkan pada kemampuan vendor, kinerja masa lalu mereka, pengalaman mereka dan harga terbaik yang bisa diperoleh perusahaan.
  - Menegosiasikan kontrak secara menyeluruh namun fleksibel
  - Berhati-hati terhadap hubungan yang membatasi atau eksklusif
-Hindari kontrak yang memiliki hukuman berat untuk insiden yang kecil .
-Memilih kontrak  jangka pendek dengan opsi perpanjangan.
-Kontrak harus mencakup perjanjian tingkat layanan  dan kunci metric kinerja.
-Menjaga komunikasi  yang terbuka dengan vendor.
 

CONTOH VENDOR SISTEM INFORMASI
-  PT Bank Jabar Banten 
-  PT Milano
-  PT Industri
-  Google Company
-   Adobe Digital Studio
-   Alias Digital Studio
:

 

Minggu, 09 Februari 2014

RANGKUMAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK 3



RANGKUMAN HASIL PRESENTASI KELOMPOK 3
1.      Beberapa contoh kasus bentuk kesalahan dalam penggunaan kimputer :
a.             Kasus CyberCrime
Pada tahun 1982 telah terjadi penggelapan uang di bank melalui komputer sebagaimana diberitakan “Suara Pembaharuan” edisi 10 Januari 1991 tentang dua orang mahasiswa yang membobol uang dari sebuah bank swasta di Jakarta sebanyak Rp. 372.100.000,00 dengan menggunakan sarana komputer.
Salah satu operator telepon terbesar di Korea Selatan, KT Telecom menderita kerugian besar. Mereka mendapati terdapat 8.7 juta data konsumen milik perusahaan berhasil dicuri oleh para hacker. Dan, hacker-hacker tersebut pun berhasil menjual data tersebut seharga 880 ribu USD atau sekitar 7.9 miliar rupiah. KT Telecom sendiri memiliki lebih dari 16 juta pelanggan di Korea Selatan.
c.          Kejahatan Cracking
Cracking adalah kegiatan membobol suatu sistem komputer dengan tujuan menggambil. sedangkan orang yang melakukan cracking disebut cracker. Cracker biasanya mencoba masuk ke dalam suatu sistem komputer tanpa ijin (authorisasi), individu ini biasanya berniat jahat/buruk, sebagai kebalikan dari 'hacker', dan biasanya mencari keuntungan dalam memasuki suatu sistem.
          Contoh kasus Cracking
Beberapa contoh tindakan cracker yang dianggap merugikan pengguna Internet lainnya antara lain adalah dilumpuhkannya beberapa saat situs Yahoo.com, eBay.com, Amazon.com, Buy.com, ZDNet.com, CNN.com, eTrade.com dam MSN.com karena serangan bertubi-tubi dari cracker dengan teknik Distributed Denial of Service (DDoS). Serangan yang dilancarkan pada bulan Februari 2000 tersebut sempat melambatkan trafik Internet dunia sebesar 26 persen. Kemudian kasus lain semisal dicurinya 55 ribu data kartu kredit dari situs CreditCards.com. Data tersebut kemudian ditayangkan di situs lain cracker pencurinya setelah dia gagal memeras sejumlah USD 100 ribu dari situs yang nahas tersebut.
d.      Penyebaran Virus .
Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia . Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
e.       Penyalahgunaan internal contohnya manipulasi dokumen atau data keuangan.
2.      Proses pengendalian komputer terdapat 3 bagian yaitu :
1.      Pemeriksaan pencegahan
2.      Pemeriksaan detektif
3.      Pemeriksaan koreksi

Contoh dari pengendalian yaitu :
a.       Pengendalian Logis
·            pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut
b.      Pengendalian Fisik
·            berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan
c.       Pengendalian Operasional
·            Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
d.      Pengendalian Lingkungan
Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
a.       Kebakaran atau panas yang berlebihan
b.      Banjir
c.       Gempa bumi
d.      Badai angin
e.       Perang

·            Misalanya menempatkan server pada tempat yang terhindar dari ancaman alam seperti Banjir.
3.      Pengertian prosedur audit yaitu
  • Menurut Arens dan Loebbecke, prosedur audit adalah langkah-langkah terinci yang biasanya dicatat dalam bentuk petunjuk-petunjuk dalam mengumpulkan satu jenis bukti audit yang harus diperoleh pada waktu tertentu selama proses audit.
  • Dengan kata lain prosedur audit adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan perbukti audit.
  • Prosedur audit harus diungkapkan secara jelas agar anggota tim audit mengerti apa yang harus dilakukan.

4.      Terdapat Standar Audit Internal IIA (Institute of Internal Audit) yang menjadi area lingkup kegiatan audit internal di mana menetapkan 5 standar mengenai  tanggung jawab auditor internal yaitu:
a.             Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas  informasi opersional dan keuangan serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi , diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
b.            Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum dan peraturan yang berlaku.
c.               Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi keberadaan aset tersebut.
d.              Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
e.             Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan mereka. 
Lingkup audit operasional merupakan bagian dari  jenis kegiatan audit internal atas suatu sistem informasi  yang sangatlah luas dan berhubungan dengan standar D dan E jika dibandingkan audit sistem informasi yang dibatasi pada pengendalian internal (Standar B dan C ) dan audit keuangan dibatasi pada output system (Standar A)
Audit operasional melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi yang memiliki teknik pengendalian yang dapat membantu manajemen dalam mengevaluasi efektivitas prosedur kegiatan dan internal control serta bentuk pemeriksaan yang paling luas dan memiliki cakupan pemeriksaan atas semua bidang fungsional. 
Ruang lingkup audit operasional meliputi semua aspek penting dari kegiatan manajemen antara lain kegiatan keuangan, produksi, personalia, pemasaran, dan aspek-aspek lain dari kegiatan operasional secara rinci.
Dapat disimpulkan ruang lingkup audit operasional mencakup pemeriksaan atas efisiensi, efektivitas dan produktivitas dalam pelaksanaan kegiatan yang meliputi seluruh aspek operasi.
No

AUDIT OPERASIONAL
1
Karakteristik
Menemukan penyebab kelemahan, menganalisis akibat, menenttukan perbaikan    program/aktivitas perusahaan.
2
Keluasan audit
Keseluruhan aspek manajemen baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
3
Tujuan Audit
Menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan selanjutnya dilakukan perbaikan à penghematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan.
4
Ruang Lingkup
Keseluruhan fungsi manajemen dan unit terkait, mencapai seluruh aktivitas/program. Keluasan audit bergantung pada pengendalian manajemen perusahaan.
5
Dasar Yuridis
Berdasar kepedulian manajemen untuk memperbaiki program.

6
Pelaksana audit
   Audit Internal maupun eksternal à objektivitasnya?
7
Frekuensi Audit
Tidak ada ketentuan à kepedulian manajemen mencapai efektivitas dan efisien program.
8
Orientasi hasil Audit
Audit à perbaikan kinerja masa datang à anticipatory audit
9
Bentuk laporan
Komrehensip : kesimpulan audit, kesimpulan penting à rekomendasi à belum ada standar baku à laporan tergantung dari kemampuan auditor
10
Pengguna laporan
Pihak internal

Ruang Lingkup Audit Manajemen / audit operasional
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik funsi manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

a.       Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi :
a.       Lingkup Pemasaran
b.      Strategi Pemasaran
c.       Organisasi Pemasaran
d.      Produktivitas Pemasaran
e.       Fungsi Pemasaran

b.      Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
a.       Perencanaan produksi
b.      Pengendalian kualitas (quality control)
c.       Produktivitas dan efisiensi
d.      Metode dan standar kerja
e.       Pemeliharaan peralatan
f.       Organisasi manajemen produksi dan operasi
g.      Plant and layout

c.       Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini mencakup :
a.       Perencanaan tenaga kerja
b.      Penerimaan karyawan
c.       Seleksi
d.      Orientasi dan penempatan
e.       Pelatihan dan pengembangan
f.       Penilaian kerja
g.      Pengembangan karir
h.      Sistem imbalan dan kompensasi
i.        Perlindungan karyawan
j.        Hubungan karyawan
k.      PHK

d.      Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
a.       Dukungan satuan pengolah data
b.      Perencanaan pengolahan data
c.       Organisasi pengolahan data
d.      Pengendalian pengolahan data

e.        Audit Manajemen Lingkungan
Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan audit ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya maupun tanggung jawab lingkungan eksternal.

f.                 Audit Sistem Manajemen Kualitas
Audit system kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standart yang ditetapkan.
g.                  Audit Manajemen Bidang Perpajakan
Audit perpajakan (Tax Preview) dapat membantu wajib pajak dengan melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
·         Apakah setiap transaksi mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik. Dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense)
·         Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang berlaku.
·         Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu.




1.      Tujuan Audit operasinal adalah sebagai berikut :
a.                Mengevaluasi kinerja
Menilai kinerja, kinerja dibandingkan dengan kebijakan-kebijakan, standar-standar, dan sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh manajemen
b.               Mengidentifikasikan peluang / kesempatan untuk peningkatan dan
c.                Memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Pihak-pihak yang mungkin meminta dilakukannya audit operasional adalah manajemen dan pihak ketiga. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang meminta dilaksanakannya audit tersebut.

2.      Cara melakukan audit operasional :
a.             Perencanaan  audit, yaitu  
·            masa pembuatan lingkup dan tujuan audit,
·            tinjauan awal atas sistem dilakukan dan
·            program audit sementara dipersiapkan.
b.            Pengumpulan bukti yang mencakup kegiatan-kegiatan:
·            Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
·            Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak
·            manajemen serta personil operasional
·            Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan operasional
·            Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional
·            Menguji akurasi informasi operasional
·            Menguji pengendalian.
c.             Pengevaluasian bukti yang telah ditemukan
d.            Mengkomunikasikan hasil audit seperti
·            Memformulasikan kesimpulan audit;
·            Membuat rekomendasi bagi pihak manajemen;
·            Mempersiapkan laporan audit;
·            Menyajikan hasil-hasil audit kepada pihak manajemen

Romney, Marshall B., 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta